Didikrym.com – Selamat datang kembali, Brosis! Sebagai penulis yang sudah malang melintang di dunia otomotif selama lebih dari satu dekade, saya seringkali menemukan bahwa beberapa motor, meskipun sudah tidak diproduksi, tetap memiliki tempat spesial di hati para penggemar. Salah satunya adalah Honda Megapro. Dari generasi ke generasi, motor sport naked ini selalu punya cerita.
Honda Megapro pertama kali menjejakkan kaki di aspal Indonesia pada tahun 1999, dimulai dari Megapro 160 Neotech, kemudian berlanjut ke Megapro 160 Facelift, Megapro 160 Advance (atau yang lebih populer dengan sebutan Megapro Primus), Megapro Hiu, hingga era Megapro Mono daew Megapro FI.
Setiap varian menawarkan karakter tersendiri, namun di antara semua itu, Megapro Primus dan Megapro Hiu seringkali menjadi sorotan karena basis mesin yang mirip dan daya tahaya yang luar biasa.
Nah, bagi Brosis yang sedang mempertimbangkan untuk meminang motor “laki” bekas yang satu ini, saya akan ajak kalian menyelami lebih dalam kelebihan dan kekurangan Honda Megapro, khususnya Primus dan Hiu. Dengan begitu, Brosis bisa punya gambaran utuh sebelum memutuskan untuk memarkir si legenda ini di garasi. Mari kita bedah bersama!
Menguak Pesona Honda Megapro Primus dan Hiu: Mengapa Masih Memikat?
Meski usianya tak lagi muda, pamor Honda Megapro Primus dan Hiu seolah tak pernah pudar. Ada beberapa alasan kuat mengapa kedua varian ini masih sangat diminati hingga sekarang:
- Desain Maskulin dan Timeless: Tampilan Megapro sejak awal memang mengusung gaya motor sport naked yang gagah dan kokoh. Desaiya yang sederhana namun berisi membuatnya tidak lekang oleh waktu dan mudah dimodifikasi sesuai selera. Aura motor “laki” sejati sangat kuat terasa.
- Mesin Bandel dan Mudah Dioprek: Basis mesin 160cc yang terkenal irit dan bandel menjadi salah satu keunggulan utama. Mesin tipe overbore ini, meskipun memiliki karakter akselerasi awal yang kalem, sangat kuat dan responsif di putaran tengah hingga atas. Potensi modifikasinya pun luas, mulai dari bore up, stroker up, hingga penggantian komponen untuk performa yang lebih optimal.
- Kenyamanan Berkendara: Dengan posisi riding yang tegak, Megapro menawarkan kenyamanan luar biasa baik untuk penggunaan harian di perkotaan maupun perjalanan jarak jauh (touring). Jok yang lebar dan suspensi yang cukup empuk menunjang pengalaman berkendara yang menyenangkan.
- Harga Bekas yang Terjangkau: Ini adalah daya tarik utama bagi banyak orang. Dengan budget yang relatif ramah kantong, Brosis bisa mendapatkan motor sport naked yang punya sejarah panjang dan ketahanan yang teruji. Ini menjadikan Megapro Primus atau Hiu pilihan cerdas untuk mereka yang mencari motor dengailai lebih.
- Komunitas Kuat: Megapro memiliki basis komunitas yang sangat solid di seluruh Indonesia. Hal ini memudahkan Brosis untuk mencari informasi, sparepart, hingga bantuan jika sewaktu-waktu mengalami kendala.
Sisi Lain dari Megapro: Kekurangan yang Perlu Brosis Ketahui
Tidak ada motor yang sempurna, begitu pula dengan Honda Megapro. Sebagai motor yang sudah makan asam garam jalanan, ada beberapa “penyakit” umum yang perlu Brosis waspadai. Ini penting agar tidak kaget di kemudian hari:
Masalah Tangki: Keropos dan Kebocoran yang Melegenda
Ini mungkin adalah keluhan paling klasik dan paling sering kita dengar dari para pemilik Megapro. Tangki bahan bakar yang rentan keropos dan bocor, terutama di bagian bawah atau sekitar dudukan tutup tangki, menjadi momok tersendiri. Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kualitas cat pelapis tangki yang kurang prima dari pabrikan, vibrasi mesin yang terus-menerus, hingga penumpukan embun atau air di dalam tangki yang tidak pernah dikuras. Kebocoran ini tentu sangat mengganggu dan berpotensi berbahaya.
Tips Mitigasi: Jika Brosis sudah terlanjur meminang Megapro dengan tangki yang bermasalah, solusi yang umum dilakukan adalah menambal, melapisi ulang bagian dalam tangki dengan sealant khusus, atau jika sudah parah, mengganti dengan tangki replika aftermarket. Pastikan untuk selalu mengecek kondisi tangki secara berkala dan hindari membiarkan bensin kosong terlalu lama di dalam tangki.
Akselerasi Awal yang ‘Nafasnya Pendek’
Meski mesiya bandel, karakter “tarikan awal yang lemot” atau kurang responsif di putaran bawah adalah salah satu kekurangan Megapro Primus dan Hiu. Hal ini bukan cacat, melainkan karakter mesiya yang bertipe overbore. Dengan ukuran piston yang lebih besar (63.5 mm) dibandingkan langkah stroke yang lebih pendek (hanya 49.5 mm), mesin ini dirancang untuk menghasilkan tenaga optimal di putaran mesin yang tinggi, bukan di putaran bawah.
Akibatnya, Brosis mungkin akan merasakan sensasi “ngeden” saat memulai perjalanan atau melewati tanjakan yang curam. Namun, begitu putaran mesiaik, Megapro akan menunjukkan performa aslinya yang galak di putaran tengah hingga atas. Ini sangat cocok untuk touring jarak jauh di mana kecepatan konstan lebih dibutuhkan.
Solusi Populer: Para pengguna Megapro yang menginginkan akselerasi awal yang lebih responsif biasanya melakukan modifikasi dengan mengganti kruk as milik Honda Tiger. Kruk as Tiger memiliki langkah stroke yang lebih panjang (62.5 mm), sehingga mengubah karakter mesin menjadi overstroke atau square. Perubahan ini akan meningkatkan torsi di putaran bawah, membuat tarikan lebih spontan dan bertenaga.
Rangka ‘Ambles’ atau Miring: Isu Krusial yang Terabaikan
Isu ini mungkin tidak sepopuler masalah tangki, namun tidak kalah penting untuk diperhatikan. Beberapa unit Megapro Primus dan Hiu, terutama yang sudah berumur atau pernah mengalami benturan keras, seringkali mengalami rangka yang “ambles” atau miring. Ini bukan berarti suspensi yang ambles, melainkan kerangka utama motor yang mengalami deformasi atau bengkok.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari penggunaan motor untuk beban berlebih secara terus-menerus, kondisi jalan yang buruk, hingga riwayat kecelakaan ringan yang tidak tertangani dengan baik. Dampak dari rangka yang miring adalah handling motor menjadi tidak stabil, ban terlihat tidak senter, hingga keausan ban yang tidak merata.
Solusi: Jika Brosis menemukan unit dengan masalah rangka, jalan terbaik adalah membawa motor ke bengkel spesialis rangka untuk dilakukan reset atau centering ulang. Jika kondisinya sudah sangat parah, penggantian rangka mungkin diperlukan, namun ini tentu akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Ketersediaan Sparepart Orisinil yang Makin Langka
Seiring berjalaya waktu dan status Megapro yang sudah didiscontinue, ketersediaan sparepart orisinil Astra Honda Motor (AHM) memang semakin sulit ditemukan. AHM cenderung memproduksi sparepart sesuai permintaan dan stok, sehingga untuk komponen-komponen tertentu, Brosis mungkin harus inden atau bahkan tidak bisa mendapatkaya sama sekali. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik Megapro yang ingin menjaga orisinalitas motornya.
Tips: Jangan panik, Brosis! Dunia otomotif Indonesia sangat kaya akan solusi. Brosis bisa mencari sparepart di toko-toko spesialis Megapro atau toko onderdil umum yang masih menyimpan stok lama. Selain itu, banyak juga sparepart aftermarket berkualitas yang bisa menjadi alternatif. Jangan lupakan juga komunitas Megapro, di sana Brosis bisa mendapatkan informasi tentang substitusi sparepart dari motor lain (kanibal) yang kompatibel, atau bahkan menemukan pemilik lain yang ingin menjual sparepart bekas yang masih layak pakai.
Tips Jitu Meminang Honda Megapro Bekas Impian Brosis
Setelah mengetahui seluk-beluk Megapro, jika Brosis semakin mantap untuk meminangnya, ada beberapa tips yang bisa membantu Brosis mendapatkan unit terbaik:
- Cek Kondisi Tangki: Ini prioritas utama. Periksa bagian bawah tangki, sambungan, dan sekitar tutup bensin. Pastikan tidak ada bekas tambalan atau indikasi keropos.
- Periksa Rangka: Amati posisi ban depan dan belakang, apakah lurus dan senter. Cek juga area segitiga depan dan dudukan mesin untuk tanda-tanda bengkok atau bekas perbaikan rangka.
- Uji Mesin Secara Menyeluruh: Hidupkan mesin, dengarkan suaranya. Apakah ada suara kasar yang tidak wajar? Cek knalpot, apakah ada asap putih atau hitam berlebih. Periksa juga kebocoran oli di area blok mesin atau head silinder.
- Cek Kaki-kaki dan Suspensi: Pastikan shockbreaker depan dan belakang tidak bocor. Goyangkan roda untuk mengecek bearing yang oblak. Pastikan pengereman berfungsi baik.
- Fungsionalitas Kelistrikan: Hidupkan lampu-lampu (depan, belakang, sein), klakson, starter elektrik. Pastikan semua berfungsi normal.
- Surat-surat Kendaraan: Ini mutlak penting. Pastikan BPKB dan STNK lengkap, sesuai dengaomor rangka daomor mesin, serta pajak hidup.
- Test Ride: Jangan ragu untuk mencoba langsung motornya. Rasakan handling, akselerasi, pengereman, dan kenyamanan posisi berkendara.
- Bawa Mekanik Terpercaya: Jika Brosis tidak yakin dengan kemampuan inspeksi sendiri, ajak mekanik kepercayaan untuk membantu menilai kondisi motor.
Kesimpulan
Honda Megapro Primus dan Hiu, dengan segala kelebihan dan kekurangaya, tetaplah menjadi pilihan yang menarik di pasar motor bekas. Karakter mesiya yang bandel, desain yang maskulin, serta harga yang terjangkau, menjadikaya motor yang cocok untuk Brosis yang mencari tunggangan harian maupun teman touring. Meskipun ada PR seperti potensi tangki keropos atau akselerasi awal yang kalem, semua itu bisa diatasi dengan perawatan yang tepat dan sedikit sentuhan modifikasi.
Yang terpenting, lakukan riset dan pengecekan yang cermat sebelum memutuskan membeli. Dengan bekal informasi yang cukup, Brosis pasti bisa menemukan Megapro impian yang siap diajak mengarungi setiap jengkal jalanan. Selamat berburu, Brosis!